Rabu, 10 Juni 2015

Pengkodean, Sinyal, Data Analog dan Data Digital

A.    PENGKODEAN
1)      Pengertian
Pengkodean adalah suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan penegasan pada proses yang terlibat (data dan pensinyalan)  transmisi data. Dalam proses tersebut perlu diperhatikan pula fasilitas-fasilitas komunikasi dan media yang tersedia.
2)      Tujuan Pengkodean
Tujuan dari Pengkodean (Encoding) adalah menjadikan setiap karakter data dalam sebuah informasi digital ke dalam bentuk biner agar dapat ditransmisikan dan bisa melakukan komunikasi data. Kode-kode yang digunakan dalam komunikasi data pada system computer memiliki perbedaan dari generasi ke generasinya, karena semakin besar dan kompleksnya data yang akan dikirim / digunakan.

3)      Macam-macam kode yang digunakan dalam Komunikasi Data
Pengkodean dibagi atas : 
1.      BCD (Binary Coded Decimal)
BCD adalah sistem pengkodean bilangan desimal yang metodenya mirip dengan bilangan biner biasa; hanya saja dalam proses konversi, setiap simbol dari bilangan desimal dikonversi satu per satu, bukan secara keseluruhan seperti konversi bilangan desimal ke biner biasa.
Hal ini lebih bertujuan untuk “menyeimbangkan” antara kurang fasihnya manusia pada umumnya untuk melakukan proses konversi dari desimal ke biner -dan- keterbatasan komputer yang hanya bisa mengolah bilangan biner. 
BCD (Binary Coded Decimal ) merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16) kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang dipergunakan. Kode BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk komputer generasi sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau simbol-simbol karakter khusus. BCD dipergunakan untuk komputer generasi pertama.
Beberapa alat elektronik yang menggunakan sistem BCD :
1.      Kalkulator
2.      Pencacah Elektronik
3.      Voltmeter Digital dan Multimeter Digital
4.      Jam Digital 
5.      Komputer Generasi Pertama
6.      Seven Segmen Display
2.      SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Intercharge code )
3.      EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information Intercharge)
4.      ASCII  (American Standard Code For Information Intercharge)
ASCII dibuat dengan tujuan membuat kode binary yang standar, kode ASCII ini menggunakan kombinasi 7 bit. SSCII7-bit banyak digunakan oleh computer generasi sekarang.

B.     SINYAL
Sinyal adalah suatu hal gejala fisika dimana satu atau beberapa dari karakteristiknya melambangkan informasi, jenis sinyal yang ada secara umum berdasarkan hakikatnya, dibagi kedalam 2 tipe yaitu Sinyal Analog dan sinyal digital.
1.      Sinyal Analog
Sinyal analog / Isyarat Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/ karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog.
Gelombang pada Sinyal Analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
• Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
• Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
• Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
2.      Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.Teknologi Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau/noise, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Sinyal Digital juga biasanya disebut juga Sinyal Diskret.
Sistem Sinyal Digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa). besarnya nhlai suatu system digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruhi nilai akurasi system digital.
Teknologi Sinyal Digital ini juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Teknologi Sinyal Analog. Diantaranya adalah dibawah ini :
·         Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
·         Penggunaan yang berulang – ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informsi itu sendiri.
·         Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai bentuk.
·         Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimnya secara interaktif.
Pada saat ini banyak teknologi-teknologi yang memakai Teknologi Sinyal Digital.
Karena kelebihan kelebihannya, antara lain:
·         Untuk menyimpan hasil pengolahan, sinyal digital lebih mudah dibandingkan sinyal analog. Untuk menyimpan sinyal digital dapat menggunakan media digital seperti CD, DVD, Flash Disk, Hardisk. Sedangkan media penyimpanan sinyal analog adalah pita tape magnetik.
·         Lebih kebal terhadap noise karena bekerja pada level ’0′ dan ’1′.
·         Lebih kebal terhadap perubahan temperatur.
·         Lebih mudah pemrosesannya. 

C.    DATA ANALOG DAN DATA DIGITAL
1.      Data Analog
Analog berarti kuno dan digital berarti modern, analaog murah, digital mahal, atau analog berarti tidak seperti digital yang identik dengan angka-angka.Begitulah anggapan ”awam” tentang analog dan digital.
Data analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.Dua parameter /karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi.Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Alasan utama diperlukannya modulasi analog:
·         Transmisi efektif terjadi pada frekuensi tinggi
·         Memungkinkan frequencydivision multiplexing Modulasi amplitudo s(t) = [1+nax(t)]cos(2πfct
·         )cos(2πfct) adalah pembawa  
·         x(t) adalah sinyal masukan (membawa data)
Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terusmenerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor ”pengganggu”. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadisistem analog merupakan suatu bentuk system komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik. 
2.      Data Digital
Data Digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanyamencapai jarak jangkau pengiriman data yang relative dekat.
Data Digital pada dasarnya di code-kan dalam bentuk biner (atau Hexa).besarnya nilai suatu sistem digital dibatasi oleh lebarnya / jumlah bit (bandwidth). jumlah bit juga sangat mempengaruh inilaiakurasi sistem digital. Contoh kasus ada sistem digital dengan lebar 1 byte (8 bit).maka nilai-nilai yang dapat dikenali oleh system adalah bilangan bulat dari 0 – 255 ( 256 nilai : 2 pangkat 8 ).
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11.Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.
Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
a.       Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
b.      Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
c.       Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi kedalam berbagai bentuk.
d.      Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif.

Adapun perbandingan yang mudah dipahami antara analog dengan digital adalah seperti : pada pita kaset lagu dan file MP3. Jika kita meng-copy (menyalin) ata merekam  pita kaset, tentu hasilnya banyak ditentukan oleh alat perekamnya, kebersihan ”head” rekamnya, dan sebagainya, semakin banyak kita merekam ketempat lain, kualitas suaranya akan berubah. Tapi denga nmeng-copy file MP3, kita akan mendapat salinannya sama persis dengan aslinya, berapapun banyaknya kita  menggandakannya. 


Sumber : 
Edhy Sutanta, 2005, Komunikasi data dan Jaringan Komputer, Graha Ilmu Yogyakarta.

      tanggal 25 Februari 2015

      diakses tanggal 25 Februari 2015

      diakses tanggal 25 Februari 2015

      25 Februari 2015

Soal UAS Jarkom (routing)

         Lengkapi gambar berikut dan buatlah tabel routing masing-masing router.

Tabel Routing R1
Destination
Netmask
Next-hop
Interfaces
192.168.1.0/27
255.255.255.0
-
Eth 1
192.168.2.0/27
255.255.255.0
192.168.2.1
Eth 1
192.168.3.0/27
255.255.255.0
-
Eth 0
192.168.4.0/27
255.255.255.0
192.168.4.1
Eth 1
192.168.5.0/27
255.255.255.0
192.168.2.1
Eth 1
192.168.6.0/27
255.255.255.0
192.168.4.1
Eth 1

Tabel Routing R2
Destination
Netmask
Next-hop
Interfaces
192.168.1.0/27
255.255.255.0
-
Eth 1
192.168.2.0/27
255.255.255.0
-
Eth 2
192.168.3.0/27
255.255.255.0
192.168.3.1
Eth 1
192.168.4.0/27
255.255.255.0
-
Eth 0
192.168.5.0/27
255.255.255.0
192.168.5.1
Eth 2
192.168.6.0/27
255.255.255.0
192.168.1.1
Eth 0

Tabel Routing R 3
Destination
Netmask
Next-hop
Interfaces
192.168.1.0/27
255.255.255.0
192.168.1.2
Eth 1
192.168.2.0/27
255.255.255.0
192.168.2.1
Eth 1
192.168.3.0/27
255.255.255.0
192.168.1.2
Eth 1
192.168.4.0/27
255.255.255.0
-
Eth 1
192.168.5.0/27
255.255.255.0
192.168.2.1
Eth 1
192.168.6.0/27
255.255.255.0
-
Eth 0

Tabel Routing R 4

Destination
Netmask
Next-hop
Interfaces
192.168.1.0/27
255.255.255.0
192.168.1.2
Eth 1
192.168.2.0/27
255.255.255.0
-
Eth 1
192.168.3.0/27
255.255.255.0
192.168.1.2
Eth 1
192.168.4.0/27
255.255.255.0
192.168.4.1
Eth 1
192.168.5.0/27
255.255.255.0
-
Eth 0
192.168.6.0/27
255.255.255.0
192.168.4.1
Eth 1

Template by:

Free Blog Templates